SANANA, MALUT – Merespon video berjoget-jogetan di halaman Istana Daerah (ISDA) yang tersebar luas di media sosial, Koordinator Pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Buhari Buamoma membenarkan bahwa video tersebut terjadi secara spontanitas pasca acara ramah tamah terbatas di ISDA.
Hal itu disampaikan Koordinator Satgas Covid-19, Buhari Buamoma usai pertemuan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara di Posko Covid-19 Kepulauan Sula.
“Benar itu video di ISDA, video itu juga terjadi setelah acara ramah tamah bupati dan anak-anak Paskibraka dan orang tua mereka. Selain itu juga ada juga sejumlah Forkopimda yang hadir,” ungkap Buhari, Kamis (19/08/2021).
Acara joget-jegetan dihalaman ISDA, kata Buhari, itu dilakukan oleh anak-anak Paskibraka yang secara spontan. “Jadi, mereka berjoget ini setelah kepulangan tamu di acara ramah tamah, tiba-tiba anak-anak dengan semangat spontanitas berdiri dan bergoyang,” katanya.
“Eforia itu secara spontanitas. Kita tahu bahwa ini masa pandemi, tetapi kita tidak bisa serta merta ketegasan untuk tekan mereka, karena ini anak-anak, masih muda dan butuh binaan. Jadi langkah yang kita ambil tidak harus berlebihan bagi mereka,” ucapnya.
Buhari bilang, mereka yang berjoget itu semuanya memakai masker. “Jadi kalau dibilang Satgas tidak berfungsi itu tidak benar, karena kami ini selalu melakukan sosialisi terkait dengan protokol kesehatan,” tutur Buhahri.
Lebih jauh, Buhari katakan, dalam kegiatan joget-jogetan itu, pihaknya juga sudah mengingatkan kepada anak-anak agar menggunakan masker. “Tolong Jangan lepas masker, kita harus patuhi protokol kesehatan,” kata Buhari.
Menurut ia, kemungkinan kemarin mereka lelah atau kecapean mulai latihan Pakibraka kurang lebih dua bulan hingga pada berhasil di upacara 17 Agustus, jadi secara spontanitas mereka bergoyang di halaman.
Lanjut ia, pihaknya selalu mensosialisasikan protokol kesehatan. Kata ia, Bukti keseriusan Tim Satgas Covid-19 saat ini sehingga Sula sudah masuk pada zona kuning.
“Baik buruknya kondisi kesehatan tidak hanya tergantung pada kesehatan tubuh semata, tetapi tergantung juga pada beban otak atau pikiran kita,” jelasnya.
Sambung Buhari, kalau otak tenang, pikiran senang dipastikan daya tahan tubuh juga akan meningkat dan fisik kuat.
“Jadi orang bergembira itu juga salah satu dari sekian banyak cara untuk menjaga agar imun tubuh tetap stabil. Intinya bahagia itu sehat,” pungkasnya. (S-P)