Daerah  

Pasca Banjir, Masyarakat Loloda Butuh Perhatian Pemda Halut

HALUT, MALUT – Akses jalan yang menghubungkan Galela-Loloda terputus akibat banjir Halut, dan luapan Sungai Tiabo Galela yang terjadi pada Sabtu (16/1/2021).

Hal ini berdampak pada aktivitas perekonomian di kawasan Galela Utara dan Kecamatan Loloda. Hasil pertanian, dan Sembako yang harus di jual dan diperoleh dari ibu kota Kabupaten (Tobelo) terhambat.

Berdasarkan pantauan media, hingga berita ini dirilis, kondisi Sungai Tiabo hanya bisa dilewati kenderaan roda dua. Itu pun harus menggunakan rakit darurat dengan biaya Rp. 10.000 untuk sekali lewat.

BACA JUGA:  Hindari Jalan Berlubang, Truk Muatan Galon Terguling di Jalan Semarang – Purwodadi

Kapela Desa Pacao Kecamatan Loloda, pada awak media menyampaikan, putusnya jembatan Tiabo mempengaruhi akses ekonomi di Loloda Utara.

“Terutama Sembilan Bahan Pokok (Sembako) meloncat naik, harga dan hasil petani seperti Kopra tidak ada yang membeli lagi, kalapun ada yang beli harganya jatuh drastis,” harap Kades.

BACA JUGA:  Tanpa Lelah, Satgas Yonif MR 413 Kostrad Terus Melakukan Pengobatan Keliling di Perbatasan RI-PNG

Senada juga disampaikan Relawan Owner TBM Satoemama, Hasbullah atau biasa di sapa Apoel, sangat prihatin melihat kondisi lapangan saat melakukan assesment di Galela Loloda. “Masyarakat butuh respon cepat dari Pemda Halut pasca banjir Halut,” katanya.

Sementara Fahmi Musa, Anggota DPRD Fraksi PKB Halmahera Utara, berharap Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera membangun jembatan untuk mengatasi persoalan aksesibilitas masyarakat.

“Paling tidak dalam kepentingan jangka pendek segera pengadaan Kapal barang untuk melayani masyarakat,” tutup, Fahmi Musa. (Asrul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *