JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) merencanakan gelar perkara (ekspose) kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) pekan depan.
Sejauh ini, setidaknya Kejagung sudah membidik tujuh orang calon tersangka. Hanya saja, identitas dari pihak-pihak tersebut belum diungkap ke publik.
“Iya pekan depan kami gelar perkara (penetuan tersangka.red),” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus pada Kejaksaan Agung, Febrie, di Kejaksaan Agung, Rabu (27/1).
Hanya saja, Febrie menyebutkan, hingga kini, pihaknya belum mengajukan surat pencekalan para calon tersangka ke Direktorat Jenderal Imigrasi pada Kementerian Hukum dan HAM. “Belum dikeluarkan surat pencekalannya ya,” sebutnya.
Febrie menyebut, penyidik telah memeriksa seluruh calon tersangka. Namun, belum menentukan siapa di antara mereka yang menjadi tersangka.
“Makanya kita tidak membuka ke publik dulu. Karena menyangkut kepentingan penyidikan kami,” lanjut Febrie.
Febrie hanya memastikan, salah satu calon tersangka itu merupakan unsur swasta. “Ada swasta,” singkatnya.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, sebelumnya juga mengatakan, terdapat tujuh calon tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri. Namun, ia tak menyebutkan secara rinci siapa saja yang dimaksud.
“Telah dilakukan pemeriksaan 18 saksi, sudah 7 calon tersangka dan masih dapat berkembang lagi karena masih dilakukan pendalaman. Belum dapat kami sampaikan nama-nama tersangkanya,” kata Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1).
Belum lama ini, tim penyidik telah mengeluarkan surat perintah penyidikan (sprindik) PT Asabri pada Kamis, 14 Januari 2021. Penanganan kasus Asabri ini tak lepas dari permintaan dari Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretariat Negara, Pratikno. (Dy)