SANANA, MALUT – Proyek pembangunan Jembatan Air Kali Baleha yang terletak di Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, diduga tidak sesuai perencanaan awal sehingga tidak bisa dilanjutkan.
Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Sula, Samsul Bahri Soamole,di sela sela mengikuti kegiatan peletakan batu pertama untuk mesjid Trisula di samping isda Kemarin.
Menurut Samsul, pekerjaan tahap II Jembatan Kali Baleha lagi sebab pekerjaan tahap I tidak sesuai perencanaan awal. Padahal proyek tersebut dibangun sejak tahun 2020 lalu dengan anggaran sebesar 3 miliar dan anggarannya sudah cair 100 persen namun proses pekerjaan jembatan baru mencapai 60 persen.
“Kami dari dinas teknis melakukan tinjauan lapangan beberapa Minggu kemarin dan menemukan di beberapa titik seperti tiang panca tidak tertanam sesuai perencanaan,” terang Samsul.
“Tiang panca Jembatan Air Kali Baleha semestinya tertanam di kedalaman 10 meter bahkan lebih dari 10 meter, tapi yang terjadi sekarang hanya 2 sampai 3 meter kedalamnya,” sambungnya.
Untuk itu, pihaknya saat ini sudah turun mengecek ke lapangan dan menemukan pekerjaan itu tidak selesai 100 persen dan perencanaannya diduga tidak sesuai RAB. Sehingga dirinya menyatakan akan mengidentifikasi pekerjaan tersebut sebelum dilanjutkan.
“Kita juga nanti melihat konstrusinya dulu, apakah layak sesuai perencanaannya atau tidak, kalau tidak layak ,maka kita tidak bisa lanjutkan pembangunan itu, kalau layak maka akan kita buat perencanaan baru yang layak agar dapat digunakan masyarakat untuk mempermuda aktifitas masyarakat umum,” jelasnya.
Lanjut Samsul, berjanji akan mencari cara bagaimana agar jembatan itu bisa di lanjutkan. (S-P)