HALSEL, MALUT – Pelanggan listrik di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) , Maluku Utara (Malut) mengeluhkan pemadaman, yang sudah berlangsung lebih dari empat bulan ini semakin tak beraturan.
Hal ini dikatakan Kepala Desa Pigaraja Kecamatan Bacan Timur Selatan, Arisno Dewa Putu bahwa warga Desa Pigaraja mengeluhkan pemadaman aliran listrik yang semakin parah di wilayah itu.
“Pemadaman listrik yang dilakukan PLN ini sudah keterlaluan,” kata Kepala Desa Pigaraja Arisno Dewa Putu, Jumat (12/2/2021).
Ia mengatakan dalam sehari sampai beberapa kali listrik padam. Ditambah lagi, listrik padam hingga berhari-hari sehingga merugikan konsumen. Menurut dia, awalnya, pemadaman listrik hanya berlangsung selama tiga jam dalam sehari siang atau malam hari.
“Tapi akhir-akhir ini listrik padam listrik padam lebih dari 1×24 jam,” keluhnya.
Akibatnya, aktivitas masyarakat sehari-hari terganggu dan merugikan pengusaha ikan. “Terjadi pemadaman yang begitu lama sehingga produksi es batu menurun, dan berakibat kualitas ikan pun menurun, bahkan sampai ikannya rusak. Pengusaha ikan ini membutuhkan listrik. Bagaimana tidak rusak dan kualitas ikan menurun kalau listrik terus padam,” katanya.
Ketika ditanya pelanggan soal pemadaman, lanjut Arisno, pihak PLN hanya menjawab lagi perbaikan jaringan sehingga dilakukan pemadaman oleh pihak PLN Bacan.
“Kalau masyarakat tanya, alasan pihak PLN pembersihan jaringan, tapi selesai pembersihan justru lampu mati,” kesalnya.
Tak hanya itu, Arisno juga menyatakan bahwa pemadaman di Desa Pigaraja ini terjadi namun harga tagihan listrik makin melonjak.
“Lampu mati terus tapi bayaran tiap bulannya itu bukan turun malah makin meningkat,” terang Kades Pigaraja, Arisno Dewa Putu.
Redaksi sudah mencoba konfirmasi ke pihak PLN Bacan melalui WhatsApp, nomor 0853-41**-****. Namun, hingga berita ini dipublish, pihak PLN Bacan belum memberikan keterangan soal keluhan pelanggan tersebut. (Dy)