Dahulu suara gemericik
Burung bermata merah
Membawa bisikan di kantin-kantin
Dan gedung gedung mewah.
Kini telah menjadi raja rimba
Diantara ruang-ruang kesunyian
Dengan suara-suara kemunafikan
Menghamburkan segala ramalan pengharapan.
Berkata seperti orang cerdas
Bersuara seperti orang marah
Berdalil seperti tuhan
Dan menakuti seperti hantu.
Kata orang itu bentuk yang canggih
Padahal.. Memotong yang meminta tolong
Menunda yang sementara tertunda
Memvonis hingga cucuran air mata
Menjumlahkan sampai krisis.
Burung bermata merah
Menggalang yang kaya
Menggulung yang tak berdaya
Oh.. Burung bermata merah
Kenapa menggigit rempah-rempah
Dari daun, batang hingga ke akar.
Burung bermata merah
Kini tak ada yang tumbuh
Pala dan cengkeh mati, kecuali tanah
Tak ada yang subur
Kecuali bunyi besi
Di rimba burung bermata merah
Sadga Abdurachaman,
Ternate, Sabtu, 18 September