Ternyata Ada Pemuda Papua Ikut Sumpah Pemuda 1928

JAYAPURA, PAPUA – Hari Sumpah Pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa merupakan momentum histories yang teramat penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda telah memberikan motivasi baru bagi bangsa ini, untuk memperjuangkan nasib dan eksistensinya sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, serta memberikan inspirasi terhadap seluruh anak bangsa untuk tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai upaya disintegrasi.

BACA JUGA:  Polri Kejar Pelaku Fake Bom di Depan Rumah Ahmad Yani

Ketika Sumpah Pemuda berlangsung di Jakarta, ternyata ada pemuda dari Papua ikut hadir dalam Sumpah Pemuda di Jakarta Tahun 1928 mewakili pemuda-pemuda Papua.

Hal itu terungkap ketika Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Budhi Achmadi, mengunjungi Ketua Barisan Merah Putih Papua, Tokoh Pepera dan Ondofolo di Distrik Waena, Jayapura, Ramses Ohee, Minggu (31/1/2021).

BACA JUGA:  Sadis, KKB Kembali Tembak Warga Sipil di Papua

“Ayah beliau, Poreu Ohee, adalah Kepala Desa Sentani pada tahun 1927 atas penunjukan Sultan Tidore, sebagai bukti bahwa Papua sudah menjadi bagian dari kerajaan di Nusantara yaitu Tidore pada masa sebelum kemerdekaan,” kata Marsma TNI Budhi Achmadi.

Dijelaskannya, saat Ramses kecil juga sering diceritakan bagaimana ayahnya mengaku ikut hadir dalam Sumpah Pemuda di Jakarta Tahun 1928 mewakili pemuda-pemuda Papua. Sayangnya era tersebut masih belum ada teknologi kamera untuk mengabadikan momen dengan mudah seperti sekarang. Sehingga cerita bahwa ada pemuda Papua bernama Poreu Ohee ikut Sumpah Pemuda hanya menjadi cerita turun temurun dalam keluarga Ohee di Sentani.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Timika Sebut KKB Sebagai Kelompok Teroris Bukan Pejuang

“Kunjungan ini sangat bermakna untuk mendengar cerita tentang Papua di era Pra Kemerdekaan RI, dimana beliau lahir di tahun 1931, dan kunjungan ini untuk memberikan perhatian dan rasa hormat kepada sesepuh yang telah ikut merawat NKRI di Papua. Beliau adalah sedikit tokoh Pepera yang tersisa dari total 1025 orang yang dulu memilih NKRI,” tegas Marsma TNI Budhi Achmadi. (Dy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *