Kisah Polisi Inspiratif Bangun Wilayah Kerjanya

JAKARTA – Kisah anggota Polri bernama Bripka Sandi Praja ini patut diapresiasi. Bagaimana tidak, Bripka Sandi yang merupakan Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak, Polres Sukabumi membuat inovasi dengan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis bagi masyarakat kurang mampu dan yatim piatu.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah mengatakan, apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan bentuk dedikasi anggota Polri untuk masyarakat. Khususnya di dunia pendidikan.

“Bripka Sandi adalah salah satu anggota Polri yang mengabdikan diri untuk masyarakat,” kata Nurul dalam keterangannya, Kamis (8/9/2022).

BACA JUGA:  Kasus Unlawful Killing 4 Laskar FPI, Kabareskrim Sudah Kantongi Bukti

Sekolah yang diberi nama Tunas Bhayangkara ini didirikan di kampung halaman Bripka Sandi. Sekolah tersebut  berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Laksamana Niscala Dandyaksa dengan luas tanag 3.025 meter.

Adapun pembiayaan sekolah ini merupakan hasil Bripka Sandi menabung dan pinjaman ke salah satu bank BUMN. Nurul mengatakan, sisa kekurangannya berasal dari para donatur, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang secara bergotong royong dikerjakan bersama warga.

“Apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan wujud Polri mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun dan implementasi program Polri Presisi yang dicanangkan Kapolri,” jelasnya.

BACA JUGA:  Dituding Lakukan Pelecehan, Oknum Make Up Artis Dilaporkan ke Polisi

Tak hanya Bripka Sandi, anggota Polri lainnya bernama Aipda Afida Yuniar Safitri juga menjadi inspirasi. Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk ini sejak 2017 memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha.

Salah satu pelatihannya adalah pemasaran digital untuk ibu-ibu dan warga Nganjuk yang ingin mempromosikan produk jualannya.

“Kegiatan yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Aipda Yuniar adalah bentuk dari Polri mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus untuk membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi,” kata Nurul.

BACA JUGA:  Gegara Sabu, Kasat Narkoba Polres Karawang Dipecat

Nurul menjelaskan, awalnya Aipda Yuniar prihatin melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya. Petani tersebut hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian memasarkannya ke daerah lain. Padahal banyak warga di sana yang mampu menghasilkan bawang goreng dengan kualitas baik.

“Aipda Yuniar bersama koleganya, Bripka Agung, pun mengadakan pelatihan agar masyarakat mengerti bagaimana memasarkan produk warga,” tuturnya.

BACA JUGA:  Temui Ketua MA, Kapolri Bahas Tilang Elektronik

Nurul mengatakan, pelatihan itu dapat merubah maind set warga dari sosok konsumen ke produsen. Sehingga, warga Nganjuk bisa terangkat perekonomiannya.

“Hal ini menjadi wujud nyata Polri yang berkontribusi dalam program pemerintah yakni pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut juga membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM,” tegasnya. (NT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *