TALIABU, MALUT – Paska Usai dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus dan Ramli pada periode kedua beberapa saat lalu, kini berbagai isu murahan mulai dilontarkan oleh tim sukses.
Hal ini dikatakan Ketua LPKN Indonesia Timur La Omy La Tua (Tommy Maluku Utara). Menurutnya, isu murahan yang dimainkan tersebut tak layak di kosumsi publik.
“Apalagi bicara soal pergantian jabatan, hal ini sudah di atur dalam regulasi kemenpan. Bukan seenak saja diganti,” ujar La Omy.
La Omy bilang, kurang lebih sebulan berbagai isu karbitan digulir ini tidak hanya dari tim sukses melainkan dari berbagai kalangan, yakni tokoh politik, bahkan mahasiswa yang mengatasnamakan mahasiswa Taliabu terkait pergantian jabatan sekertaris saerah (Sekda) Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab) Provinsi Maluku Utara.
Untuk itu, apabila melakukan pelanggaran disiplin sebagaimana yang telah di atur dalam PP 53 dan PP 54. Biasanya pergantian sekertaris daerah (Sekda) serta berdasarkan rekomendasi Gubernur bukan degan cara karbitan berdasarkan rekomendasi lahir dari tim sukses.
“Jabatan sekertaris daerah adalah jendral pemerintahan bukan mainanan para pihak yang tak berkepentingan,” tegas La Omy.
Tak hanya itu, La Omy juga menyatakan bahwa kalaupun ada pergantian didalam internal pemerintahan daerah itu hak prograf pemimpin daerah. “Berdasarkan regulasi UU dan penyesuaian golongan bukan karbitan yang meneriakan pergantian jabatan apalagi jabatan seorang tokoh di lingkup pemerintah daerah,” ujarnya.
Dia juga menepis isu terkait ada oknum tertentu yang mengatakan bahwa Sekda tidak bisa maksimal dalam melaksanakan jabatan yang di emban.
“Sekda Taliabu itu S3. Untuk itu, kalau soal birokrasi pasti beliau lebih paham. Karena untuk meraih gelar Doktor bukan hal yang mudah maka untuk menjabat Sekda Taliabu saya rasa Dr. Salim Ganiru lebih paham dibanding dengan pola pikir S1 karbitan,” jelasnya. (Jek)