LAHAT, SUMSEL – Dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar” Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Kantor Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lahat gelar upacara bendera perayaan HUT PGRI ke -78 dan Hari Guru Nasional tahun 2023.
Puncak kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah SMP Negeri 1 Unggul Lahat Selatan pada, Jumat (24/11/2023) berlangsung dengan khidmat.
Terpantau dilokasi, bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Lahat Cik Ujang SH yang diwakili oleh Wakil Bupati Lahat H.Haryanto,SE.MM dan di ikuti oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Niel Aldrin,SE.MAP beserta seluruh jajaran,Forkopimda Kabupaten Lahat,para Kepala Sekolah di Kabupaten Lahat,para siswa dan tamu undangan lainnya.
Amanat tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang di bacakan Bupati Lahat H Cik Ujang SH dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Lahat H. Haryanto,SE.,MM.,MBA, mengungkapkan kesedihannya. Sebab kata dia, tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir baginya untuk merayakan Hari Guru Nasional sebagai Mendikbudristek.
“Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua,” pungkas Wabup meniru perkataan Menteri Nadiem.
Tapi di balik itu, lanjut Menteri, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benaknya. “Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar,” tegasnya.
Wakil bupati lahat H.Haritanto SE,MM,MBA mengatakan Mendikbudristek optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.
“Kita yakin tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir,” jelasnya.
Tak hanya itu, Wakil Bupati juga menyatakan, tahun pertama Merdeka Belajar, Ujian Nasional telah dihapus dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Disamping itu untuk menerapkan asesmen nasional agar semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan.
Menurutnya, lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.Kemudian di tahun kedua, diluncurkan Kurikulum Merdeka dengan tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.
Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar.Dengan begitu, jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Diungkapkan Menteri, terobosan besar dihadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak.Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.
Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN, PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
“Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia,” beber Menteri.
Oleh karena itu, Mendikbudristek mengajak bapak dan ibu merayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju kedepan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. ( Akril Achamad.).